Saturday, September 22, 2012

Kitab Fikih Tak Tabu Dikritisi


Oleh: Abdul Rahman Wahid

Sering kita jumpai di kalangan masyarakat awam yang pemikirannya bisa dikatakan masih kolot atau konservatif anggapan bahwa semua hal baru yang berbau modern itu adalah hal yang tidak baik dan tak layak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, pendidikan yang bukan agama mereka anggap pengetahuan yang menyimpang, sampai-sampai mereka dengan tegasnya mengatakan, kalau seorang santri menggeluti ilmu pengetahuan umum, ilmu agama yang dipelajarinya akan sia-sia. Mereka hanya memandang masalah secara tekstualnya saja, terlalu menerima realitas yang ada, tanpa mau mengkaji ulang akan permasalahan yang dihadapinya. Kitab-kitab fiqih yang mereka pelajari seakan-akan tidak perlu ada pengkajian ulang lagi, dalam artian mereka menganggap kitab-kitab fiqih yang telah ditulis oleh para pakar tersebut  adalah karya yang sakral dan hasil ijtihad mereka tidak perlu dikritisi lagi.

Pada akhirnya pemikiran yang seperti itu sangatlah berpengaruh dalam interaksi antar sesamanya,  menjadikan hubungan sosialnya tidak lagi baik. Karena orang yang hanya berpikir fanatik seperti itu cenderung melihat orang lain yang tidak sepaham dengan mereka  sebagai pemikiran yang salah. Bahkan, seringkali terjadi pengafiran antar sesama hanya karena permasalahan sepele, dan hal seperti itu sudah biasa terjadi dikalangan masyarakat awam.
Powered by Blogger.

 

© 2016 Amanah Online. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top