Tuesday, July 30, 2013

Bahasa Madura dalam Teori Linguistik Bahasa Inggris



Oleh: Muhammad Dhofir*

PHONETICS
The example sentence: Engko’ entarah kon embuk
- mid front spread: “e” on the words:
  Engkok          : I
  Engak            : remember
  Elang             : loss
- mid back round: “e” on the words:
  Entarah         : go
  Enjek             : no
  Ellem             : want
  Embuk           : mother           

The example sentence: Aba mole derih roma setiah
- Low front spread: “a” on the words:
  Aba                : father
  Abek              : myself
  Abit               : long time
- Bilabial sound: “m” on the words:
  Mole              : go home
  Mode             : ceap
  Mongker        : lie
- Stop voiced alveolar: “d” on the words:
  Derih             : from
  Dekki             : later
  Demmah        : where
- Nasal alveolar: “r” on the words:
  Roma             : house
  Rogi               : lost out
  Roah              : that
- Middle back neutral: “s” on the words:
  Setiah                        : now
  Sedeh             : pass away
  Seppi             : quite

Friday, July 12, 2013

Takhrij Hadis Khilafah

Oleh: Muhammad Syarif Hidayatullah*

Pengantar
Oleh karena syarat sebuah hadis bisa dinyatakan berkualitas sahih manakala memenuhi 4 (empat) syarat, yaitu: (1) diriwayatkan oleh para periwayat yang ‘adl dan dlâbith (keduanya disebut Tsiqah), (2) sanadnya bersambung, (3) bebas dari unsur syadzdz, dan (4) bebas dari unsur ‘illah, maka langkah meneliti hadis harus ditempuh melalui  4 (empat) langkah pula.

Langkah pertama, menguji ke-tsiqah-an para periwayat. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi terwujud-tidaknya syarat ‘adl dan dlâbith pada periwayat. Cara yang dilakukan adalah dengan menelusuri biografi masing-masing periwayat dalam kitab-kitab Tarâjim (biografi) untuk mendapatkan data-data periwayat tersebut yang meliputi antara lain: nama lengkapnya, tempat dan tahun dilahirkan dan wafatnya, guru-gurunya, murid-muridnya dan yang paling penting kualitas jarh dan ta’dîl-nya.

Langkah kedua, menguji persambungan sanadnya. Langkah ini ditempuh untuk menilai ada-tidaknya syarat persambungan sanad para periwayat. Cara ini dilakukan dengan menganalisis redaksi at-tahammul wa al-ada’ yang digunakan oleh para periwayat.
Powered by Blogger.

 

© 2016 Amanah Online. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top