Friday, November 15, 2013

Interpreting the Qur'an; Sebuah Telaah Buku

Oleh: Abdul Malik


Pendahuluan
Alquran dan umat Islam adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bagi umat Islam, ajaran etis Alquran bersifat mutlak dan bisa diaplikasikan di segala ruang dan waktu (shâlih li kull zamân wa makân). Tapi fenomena dewasa ini telah menunjukkan sebaliknya, relevansi Alquran mulai digugat dan dipertanyakan. Bahkan dalam beberapa kasus, ajaran etis Alquran dijadikan sebagai justifikasi terhadap tindakan yang bersifat destruktif. Polemik ini kemudian menggugah para intelektualis muslim untuk lebih intens pada pengkajian Alquran.

Menurut Fazlurrahman, problem utama umat Islam adalah lemahnya penghayatan terhadap relevansi Alquran untuk masa sekarang. Oleh karena itu, mereka tidak dapat menyajikan Alquran yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan masa kini. Di lain pihak masih besarnya kekuatiran jika penyajian Alquran yang relevan dengan masyarakat kontemporer malah akan menyimpang dari otoritas pendapat tradisional.[1]

Tuesday, November 12, 2013

Hujan Awal November

Oleh: Muhammad Hilal

Hujan awal November itu sungguh rancu
Ia datang selalu terburu-buru
Sering lebih dulu dari janji kita bertemu
Mencegah kita pergi menawar rindu

Hujan awal Noverber itu kerap kejam
Memaksa mentari karam tenggelam
Membentur daun-daun hingga tunduk muram
Memisahkan tangan kita yang saling genggam

Sungguh, hujan awal November adalah pencuri
Ia curi binar cerah dari pagi mentari
Ia basahi gaun pesta untuk kaupakai malam nanti
Ia melunturkan namamu dari bait puisi ini

Hujan awal bulan ini selalu mendadak tumpah
Tak guna engkau resah gelisah
Sebab bibirmu yang lembut basah
Cinta ini tak lekang tetap tercurah

Yogyakarta, 10 November 2013
 

Sunday, November 3, 2013

Kali Sira, Sebuah Catatan Perjalanan

Oleh: Muhammad Hilal
repro: http://www.panoramio.com/photo/43328456
 
Pagi itu, pukul 5.30 WIB., saya keluarkan sepeda, gabung dengan dua pesepeda lain yang mau ekspedisi. Yang satu adalah Bedi—panggilan Ahmad Biyadi, yang satunya lagi adalah Saiful—yang akun Facebooknya adalah Ipul Juragan Tebu. Ekspedisi kali ini kami akan gowes ke Kali Sira.

Dari Jalan Sumber Ilmu, kami ke barat ke arah Bulupitu. Sesampainya di Bulupitu, kami banting stir ke utara, melewati Desa Bureng, hingga mencapai SD Sumberjaya. Di perempatan setelah SD Sumberjaya, kami ke timur. 

Tak lama setelah itu, kami bertiga masuk ke gang kecil arah selatan. Dari situ, medannya menjadi sulit sebab hanya jalan setapak yang kami lalui, kiri-kanan kebun tebu. Jalannya juga menurun tajam. Kalau saja saat itu sedang hujan, medan ini akan jadi lokasi extreme biking yang sempurna. 

Sesampainya di Kali Sira, saya dan Bedi melihat pemandangan yang mengejutkan. Kali Sira sudah berubah! 
Powered by Blogger.

 

© 2016 Amanah Online. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top