Oleh: Muhammad Firdausin Nuzul
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesionalisme
(profésionalisme) mempunyai makna; mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Profesionalisme merupakan
sikap dari seorang profesional. Menurut H. Sumitro Maskun (1997: 7) bahwa suatu
profesionalisme adalah merupakan suatu bentuk atau bidang kegiatan yang dapat
memberikan pelayanan dengan spesialisasi dan intelektualitas yang tinggi. Jadi,
profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran, spesialisasi atau kualiti dari
seseorang yang profesional.
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial,
organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai
organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies),
perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi
(organization analysis).
Kalau dalam cangkupan Kelompok atau pelajar di bedakan menjadi dua
yaitu Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam
komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas
yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". Dan Organisasi
pelajar adalah organisasi yang beranggotakan pelajar untuk mewadahi bakat,
minat dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan di dalam kegiatan ko dan ekstra
kurikuler.
Dalam profesionalisme dan organisasi ada tingkah laku atau etika.
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti
watak atau kebiasaan. Dalam bahasa sehari-hari kita sering menyebutnya dengan
etiket yang berarti cara bergaul atau berperilaku yang baik yang sering juga
disebut sebagai sopan santun. Istilah etika banyak dikembangkan dalam
organisasi sebagai norma-norma yang mengatur dan mengukur perilaku profesional
seseorang.
Di era sekarang profesionalisme organisasi seakan-akan hanya dikesampingkan
saja disebabkan pengajaran yang diberikan oleh organisasi sangat minim tak
terkecuali organisasi terpelajar, pengajaran yang hanya bersifat pengetahuan
dan pengajaran menjadi panitia acara tidak akan bisa membentuk karakter orang
yang punya prefesionalisme organisasi dan tidak terlepas oleh pengurus
organisasi itu. Apalagi organisasi pelajar dan Komunitas yang mencangkup antara
organisasi tidak boleh mempropaganda organisasi lain dan memberi ruang
organisasi yang sama, ini bisa mengakibatkan permusuhan di dalam Komunitas itu.
Jadi jika ada organisasi atau komunitas yang tidak punya etika atau sopan
santun dalam perbuatannya, apalagi mengharamkan organisasi lain sepatutnya di
beri sangsi tegas biarpun itu senior atau alumni.
Profesionalisme sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, di mana
setiap orang dituntut untuk bekerja secara profesional. Jika dalam sebuah
bidang organisasi tidak ditemuka profesionalisme, maka yang akan terjadi adalah
timbulnya keresahan dalam organisasi tersebut dan mengakibatkan pekerjaan yang
diharapkan dapat selesai menjadi terabaikan atau terbengkalai karena kurang
adanya kepedulian terhadap pekerjaan tersebut. Profesionalisme sangat
diperlukan dan penting, karena tanpa adanya hal tersebut maka akan muncul
kecemburuan sosial dalam suatu bidang pekerjaan dan profesionalisme sendiri
membutuhkan sebuah tanggungjawab kepada setiap orang untuk bertanggungjawab
atas tugas atau pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya dan harus
menyelesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam berorganisasi etika profesionalisme juga sangat diperlukan,
antara lain tampilkan rasa percaya diri kamu, yakinlah terhadap kemampuan diri
kamu bahwa kamu bisa, jangan minder dan usahakan selalu rendah hati, yakinlah
setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, jadi kita tidak boleh bersombong
diri atau merendahkan orang lain, usahakan mampu berkomunikasi dengan diri
sendiri. Yang paling penting adalah menjaga kedisiplinan kita, seperti datang
tepat waktu pada saat ada pengumpulan anggota organisasi, tidak meninggalkan
tugas yang telah diberikan oleh ketua karena itu bukanlah sikap professional. Selain
itu menggunakan waktu dengan sebaik mungkin sehingga tidak ada waktu yang
terbuang sia-sia. Etika salam juga salah satu orang yang memilliki jiwa
profesionalisme, contohnya pada saat bertemu teman kita hendaknya memberikan 3-S,
yaitu senyum, salam, sapa. Itu akan membuat kita akan dipandang sebagai orang
yang mempunyai jiwa profesional dan ramah.[]
sumber gambar: managementexperienced
0 komentar:
Post a Comment