
Oleh: Muhammad Madarik Tetapi kini, ia melangkah di gang sempit rumah-rumah kumuh. Saat matahari mulai menyiratkan sinar jingganya, ia menghela nafas panjang. Kepala mulai tertunduk. Fikiran kian kalut dan badannya tampak lusuh. Di penghujung jalan panjang ini dia merasa bimbang. Entah kemana kaki ini diayunkan. Penggalan puisi ini...