Oleh: Abdurrahman Said*
Dasar awal terpenting
dalam meniti kehidupan fana di dunia adalah memiliki suatu kemampuan untuk
mengetahui dan mengerti esensi eksistensi kehidupan itu sendiri, sehingga
siapapun yang diberikan kesempatan untuk menghirupnya harus dapat menyadari
makna di balik misteri "besar" keberadaannya saat ini. Apa, di mana, ke
mana, untuk apa, dari mana? Semuanya memerlukan jawaban
yang jelas dan dapat dimengerti, karena kehidupan tanpanya akan menjadi muram,
gelap dan tidak dapat dimengerti.
Inilah yang kemudian
menjadi "modal dasar terpenting" dalam membangun kehidupan, baik
personal maupun komunal. Tidak ada yang dapat melawan sengatan-sengatan listrik dalam otaknya yang
kemudian mengsinergikan semua kemampuan indranya untuk mencari tahu apa yang
sedang terjadi padanya, suatu kemampuan dasar yang dengan rahmat Allah, telah
dimiliki manusia sadar dari sejak keberadaannya dalam dunia ini. Kesadaran
inilah yang mungkin kemudian mendorong Al-Ghazali
mengawali karya besarnya Ihyâ' Ulûm
ad-Dîn dengan pembahasan analisis manajemen pendidikan.