Monday, February 17, 2014

SUARA TAK TERDENGAR

oleh: Muhammad Ilyas*
Pagi itu adalah pagi yang dingin, dingin sekali, dinginnya sampai menusuk tulang, masuk kedalam sumsum, serta menyerap energi panas yang ada di dalam tubuh. Telinga pun juga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, hanya terdengar dengungan, raungan yang tidak begitu jelas, dan sesekali terdengar jeritan-jeritan yang  tak tahu dari mana asalnya.  Persendianku juga tidak bisa digerakkan seakan terbelenggu oleh rantai baja, yang  bisa kulakukan hanyalah menyilangkan tangan di atas dada, merunduk dengan kain sarung kumal yang diberikan tetangga, serta mengadu kedua gigiku dengan erat. Hanya itu yang menurutku ampuh untuk mengusir dingin dari badan ini.
Kejadian pada hari itu tidak wajar, tidak seperti biasanya dan tampak aneh. Dingin pada hari biasanya tidak seperti ini, tidak begitu berpengaruh pada hewan. Dingin yang terjadi berdampak terhadap kokok ayam. mereka yang setiap munculnya fajar berkokok dengan keras dan membelah kesunyian pagi sekarang tidak lagi, seakan bungkam seribu bahasa, tidak mau berkokok, tidur, lelah membangunkan orang pada waktu pagi.  Ya ... karena udara yang sangat dingin.

Tuesday, February 11, 2014

Tahlilan: Tradisi Berlandaskan Dalil


[Judul Buku: Tahlilan Bid'ah Hasanah Berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah | Penulis: Muhammad Ma'ruf Khozin | Penerbit: Muara Progresif & LBM NU Surabaya | CetakanI, Juli 2013 | Tebal: xviii + 190 hlm. 12 x 17.5 cm | ISBN: 978-602-17206-6-0



Peresensi: Abdul Rahman Wahid*



Tradisi tahlilan yang sudah mengakar di Indonesia merupakan sebuah tradisi yang dilestarikan oleh kalangan Nahdliyin (masyarakat  Nahdlatul Ulama) dengan isi bacaan-bacaan zikir tertentu. Dalam hal ini NU mengategorikan tahlilan sebagai bid'ah hasanah. Karena tahlilan merupakan salah satu tradisi yang subtansinya diislamisasi oleh ulama-ulama terdahulu dengan tujuan agar Islam bisa diterima di kalangan masyarakat Nusantara tanpa menghapus tradisi yang ada, karena Islam adalah agama yang menghargai tradisi.



Tahlilan dalam masyarakat NU (Nahdlatul Ulama) sering diadakan untuk selamatan 7 (tujuh) hari orang yang meninggal dunia dengan harapan agar pahalanya bisa sampai kepadanya atau dalam sebuah perkumpulan-perkumpulan pada momen-momen tertentu. Namun, dalam hal ini, banyak kalangan yang menganggap bahwa tahlilan adalah bid'ah yang sesat dan keluar dari ajaran Islam yang asli karena dianggap tidak pernah dilaksanakan pada masa Nabi. Pandangan yang seperti itu jelas adalah pandangan yang sempit dalam memahami agama.

Powered by Blogger.

 

© 2016 Amanah Online. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top